Minggu, 19 Oktober 2008

sejarahnya ABFII PERBANAS

"ABFII ???" Itulah yang saya dengar kalo saya ditanya dimanna kuliahnya. Mungkin nama ABFII memang belum familiar di telinga orang, tapi kalo saya bilang Perbanas, pasti sebagian besar orang sudah tau. Agar kita lebihh mengenal tentang ABFII ada baiknya kita telusuri dulu asal musalnya ABFII, begini cerita yang saya dapat segelintir tentang ABFII ...
Asal muasal  ABFI Institute Perbanas Jakarta dimulai ketika pada tanggal 19 Februari 1969 Yayasan Pendidikan Perbanas didirikan secara resmi sebagai badan hukum. Kemudian, YPP mendirikan Akademi Ilmu Perbankan dengan didasarkan pada kebutuhan atas tenaga operasional perbankan yang cukup tinggi kala itu.
Dalam perkembangannya, melalui pancaroba dan dinamika pasang surut perubahan lingkungan industri dan pendidikan yang dihadapi, AIP (Akademi Ilmu Perbankan) Perbanas kemudian berganti nama menjadi AAP (Akademi Akuntansi dan Perbankan). Hal ini dilakukan mengingat perkembangan kebutuhan atas staf akuntan dan perbankan yang semakin meningkat pada masa-masa tersebut.
Pada saat itu, jenjang pendidikan yang ditawarkan adalah diploma tiga (DIII) bidang studi akuntansi dan manajemen yang sejalan dengan perkembangan kebutuhan staf operasional yang ada.
The Booming Period

Dengan diintrodusirnya berbagai paket kebijakan ekonomi pemerintah yang dimulai dengan paket kebijakan Oktober 1988 (pakto 88), maka dimulailah era baru pertumbuhan industri perbankan yang begitu pesat pada masa itu. Indonesia kala itu menjadi salah satu negara di Asia Pasific yang dijuluki sebagai the Asian Tiger dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang sangat fantastis. Industri perbankan tanpa terkecuali mencatat tingkat pertumbuhan volume dan kuantitas yang sangat luar biasa.
Melihat perkembangan tersebut, AAP (Akademi Akuntansi Perbankan) kemudian dikembangkan menjadi STIE (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas) Jakarta. Perubahan menjadi STIE Perbanas dilakukan untuk merespons kebutuhan tenaga professional pada level managerial dalam bidang perbankan, akuntansi dan manajemen yang semakin tinggi pada periode 90-an.
Dalam perkembangannya kemudian, STIE Perbanas Jakarta mulai mengembangkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan membuka program studi baru S1 Akuntansi dan S1 Manajemen Keuangan dan Perbankan. Selain itu untuk menjawab kebutuhan atas tenaga professional dalam bidang perbankan, manajemen dan keuangan yang lebih tinggi, STIE Perbanas membuka program pendidikan pascasarjana (S2) melalui pembukaan program studi MM (magister manajemen).

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang juga mengalami kemajuan yang pesat pada periode 90-an, mendorong Yayasan Pendidikan Perbanas untuk mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer (STIMIK) Perbanas.
STIE & STIMIK Bergabung Dengan kesadaran penuh atas berbagai pelajaran berharga yang timbul pada masa krisis serta diiringi dengan komitmen untuk: Mendorong industri keuangan dan perbankan Indonesia yang kuat, efisien, solid dan inovatif, Mengembangkan industri perbankan Indonesia yang dapat berkiprah dalam tataran industri keuangan dan perbankan global

Maka Yayasan Pendidikan Perbanas berketetapan hati untuk melakukan penggabungan STIE dan STIMIK Perbanas Jakarta untuk kemudian membentuk ABFI Institute Perbanas yang disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 209/D/O/2007 tentang penggabungan STIE dan STIMIK Perbanas menjadi Institut Keuangan Perbankan dan Informatika Asia tertanggal 23 Oktober 2007.
Dalam usianya yang relatif sangat muda berbagai program-program baru telah dikembangkan oleh ABFI Insitute Perbanas, antara lain:Program MM in BankingProgram MM in Risk ManagementProgram MM Pengawasan Keuangan Sektor Publik International Class Program Program sertifikasi bertaraf internasional seperti: FRM (Financial Risk Manager), CFP (Certified Financial Planner)
ABFI Institute Perbanas merupakan wujud nyata dari komitmen atas inovasi dan upaya yang berkelanjutan atas pengembangan modal intelektual dalam bidang perbankan, keuangan, informatika dan bisnis yang tak berkesudahan.

Beda Otak Laki-laki dan Perempuan

Michael Guriaan dalam bukunya What Could He Be Thinking? How a Man's Mind Really Works menjelaskan, perbedaan antara otak laki-laki dan perempuan terletak pada ukuran bagian-bagian otak, bagaimana bagian itu berhubungan serta cara kerjanya. Perbedaan mendasar antarkedua jenis kelamin itu adalah:
1. Perbedaan spasial
Pada laki-laki otak cenderung berkembang dan memiliki spasial yang lebih kompleks seperti kemampuan perancangan mekanis, pengukuran penentuan arah abstraksi, dan manipulasi benda-benda fisik. Tak heran jika laki-laki suka sekali mengutak-atik kendaraan.
2. Perbedaan verbal
Daerah korteks otak pria lebih banyak tersedot untuk melakukan fungsi-fungsi spasial dan cenderung memberi porsi sedikit pada daerah korteksnya untuk memproduksi dan menggunakan kata-kata. Kumpulan saraf yang menghubungkan otak kiri-kanan atau corpus collosum otak laki-laki lebih kecil seperempat ketimbang otak perempuan. Bila otak pria hanya menggunakan belahan otak kanan, otak perempuan bisa memaksimalkan keduanya. Itulah mengapa perempuan lebih banyak bicara ketimbang pria. Dalam sebuah penelitian disebutkan, perempuan menggunakan sekitar 20.000 kata per hari, sementara pria hanya 7.000 kata!
3. Perbedaan bahan kimia
Otak perempuan lebih banyak mengandung serotonin yang membuatnya bersikap tenang. Tak aneh jika wanita lebih kalem ketika menanggapi ancaman yang melibatkan fisik, sedangkan laki-laki lebih cepat naik pitam. Selain itu, otak perempuan juga memiliki oksitosin, yaitu zat yang mengikat manusia dengan manusia lain atau dengan benda lebih banyak. Dua hal inimempengaruhi kecenderungan biologis otak pria untuk tidak bertindak lebih dahulu ketimbang bicara. Ini berbeda dengan perempuan.
4. Memori lebih kecil
Pusat memori (hippocampus) pada otak perempuan lebih besar ketimbang pada otak pria. Ini bisa menjawab pertanyaan kenapa bila laki-laki mudah lupa, sementara wanita bisa mengingat segala detail.